Selasa, 25 Oktober 2011

Dream comes true

Do you have dreams??
Setiap orang pasti punya mimpi, dan aku merasa karena mimpilah kita bisa hidup dengan semangat.
Kalau ditanya tentang mimpi, aku lebih suka menganalogikan dengan cita-cita
Waktu SD aku pernah bermimpi menjadi seorang pramugari. Dulu aku selalu merasa jadi pramugari adalah sesuatu yang keren. Kita bisa selalu dandan cantik, dan berkunjung ke banyak daerah. Dulu aku juga bermimpi menjadi pramugari karena film jepang yang kutonton. Tapi mimpi itu lama-kelamaan pudar karena berat badan dan gigiku yang bolong (alasan yang kedua agak tidak rasional)
Mimpiku yang kedua, juga saat SD adalah menjadi astronot wanita pertama di Indonesia. Sekarang sih aku gak ingat kenapa aku kepingin banget jadi astronot, mungkin karena dulu aku kagum melihat orang bisa melayang-layang dengan baju yang aneh berwarna silver milenium. Dan seperti mimpi pertamaku, dengan bertambahnya usia dan berat badanku aku merasa mimpiku gak akan tercapai.
Ketika ditanya apa mimpiku waktu SMP, aku sama sekali gak ingat. Mungkin waktu SMP aku hanya menghabiskan waktu untuk maen-maen, dan mungkin karena aku ngerasa begitu nyaman dan aman dengan keluarga dan lingkungan yang sangat menjagaku, sehingga aku berpikir gak masalah jika aku gak punya impian
Waktu SMA, aku mulai tau bahwa hidup gak sesimple itu. Gak hanya selingkup YPM yang selalu bisa melindungiku, gak sekecil keluarga Al-Hasyimi yang selalu bisa bikin ketawa, dan aku mulai tau bahwa kita harus punya mimpi untuk bisa terus maju. Karena kecintaanku pada salah satu guru kimia di tempat lesku, aku memutuskan menjadikan "guru" sebagai mimpiku. Aku mempunyai mimpi menjadi guru kimia, karena aku gak bisa fisika, gak kuat apalan biologi, dan gak terlalu jago matematika.
Tapi ketika mengobrolkan mimpiku pada ibuk, ibuk mengatakan bahwa aku bisa mempunyai mimpi yang lebih tinggi, mimpi menjadi seorang dokter. Bukannya meremehkan profesi seorang guru, karena ibuk adalah seorang yang menghabiskan separuh hidupnya untuk murid-muridnya, tapi ibu beralasan, bahwa saat aku jadi dokter, aku masih punya kesempatan jadi guru, tapi bila jadi guru aku tidak punya kesempatan jadi dokter. Dan akhirnya aku menaikkan mimpi satu tingkat, dan menetapkan "dokter" sebagai mimpiku.
Mempunyai mimpi belum tentu mudah mendapatkannya, hal itu mungkin tepat untukku. Keinginan menjadi dokterku bukan sesuatu yang mudah, karena pada tahun pertama ikut SPMB, aku tidak lulus dan akhirnya memutuskan masuk biologi.
Kalau boleh jujur, awal masuk biologi aku ngerasa gak nyaman, aku hanya ingin membuat biologi menjadi penyinggahan sementara sebelum mencoba lagi FK tahun depan. Tapi makin lama, aku makin bersyukur pernah kuliah di biologi karena disana lah aku bertemu sahabat-sahabat terbaikku,
Dan begitu masuk FK pun, jalan masih belum lancar, masih banyak batu-batu kerikil, sering UP, SP, tapi semua itu adalah proses menuju hal yang disebut "dokter". Dan setelah 6 tahun berusaha dengan banyak air mata, makan ati, dan pastinya doa, akhirnya sekarang tinggal beberapa langkah lagi untuk mendapat nama baru dr. Athi' Purnasari. Dan aku paham betul kalau semua ini bukan akhir, banyak sekali hal yg belum kupelajari, dan banyak hal yang belum kucapai. Tapi seperti kataku sebelumnya, bahwa setiap hal bisa dicapai saat kita mau berusaha walaupun kadang jalan gak lancar, semua proses itu pasti membuat kita lebih dewasa dan lebih bijaksana
Dan satu lagi mimpiku yang saat ini mulai jadi kenyatan, yaitu mengajar. Walaupun saat ini masih berstatus menjadi asisten dosen, tapi aku senang bisa  mempunyai teman-teman baru dan bisa sharing dengan mereka
Dan dari 6 tahun perjalanan mencapai mimpi ini, aku cuma ingin mengatakan " Walaupun kadang jalan yang kita tempuh untuk meraih mimpi tidak mudah dan penuh rintangan, jangan putus asa, jangan malu, terus berusaha dan berdoa, karena Allah selalu punya akhir yang indah untuk kita" =D

1 komentar:

  1. FA SEPTY DWIPRANA MAURISKA "Jendela Pesawat Ini Bisa Dibuka?"

    Menjadi pramugari merupakan impian bagi kaum hawa. Tapi tidak semua perempuan bisa menyandang profesi tersebut, sabab diperlukan kualifikasi khusus. Tanpa syarat itu tidak mungkin seorang perempuan mampu menjadi duta penerbangan yang profesional, yang mampu menemani penumpang disaat terbang.

    Septy panggilan akrabnya bercita-cita menjadi pramugari sejak SMP. Setelah tamat SMU, ia langsung masuk ke lembaga pendidikan pramugari Avia Nusantara Surabaya. "Saya tau Avia Nusantara dari guru BK SMU saya, dan memang apa yang dikatakan guru BK terbukti, Avia Nusantara emang sekolah pramugari terbaik di Surabaya", paparnya.

    Pendidikan yang ditempuh di Avia Nusantara Surabaya tidak terlalu lama, hanya 3 bulan. Dalam waktu itu, Septy mampu mengikuti Ground school dan on the job training pramugari.

    Menurut dia, banyak sekali yang harus dikerjakan seorang pramugari, jadi bukan asal terbang. "Seorang pramugari dituntut tetap berkomitmen pada keselamatan dan kenyamanan penumpang selama dalam penerbangan", katanya.

    Tak perlu waktu lama untuk kuliah sebagai pramugari, hanya dalam waktu 3 bulan, Septy ikut rekrutment di Merpati Nusantara Airlines. Dan dia langsung diterima dan menjadi pramugari aktif sejak Mei 2011.

    "Avia Nusantara emang lembaga pendidikan Pramugari terbaik, hal itu dapat dilihat dari materi pendidikan yang up to date dan pengajar-pengajar yang kompeten di bidangnya. Terbukti, ketika perekrutan dimulai, mahasiswa Avia Nusantara paling banyak di rekrut di dunia penerbangan." terangnya.

    Septy punya pengalaman unik saat terbang .Di dalam pesawat ada seorang ibu paruh baya yang terbang sendiri, Ibu tersebut bertanya Ke Septy, katanya : " Mbak, apakah jendela pesawat ini bisa dibuka, saya mabuk udara, mau muntah di luar, biar pesawaynya tidak kotor."

    Mendengar itu, saya hanya tersenyum "He... he.... lucu deh pokoknya." cerita Septy

    BalasHapus