Rabu, 25 Januari 2012

HEPAR

HEPAR
Anatomi hepar
-         Merupakan kelenjar eksokrin terbesar didalam tubuh dengan berat ±1,5 kg
-         Unit fungsional hepar disebut lobulus hepar
-         Terletak dibagian atas dalam rongga abdomen di sebelah kanan bawah diafragma
-         Ligamentum falsiformis membagi hepar menjadi 2 lobus yaitu lobus kanan/dextra dan lobus kiri/sinisdra
-         Lobus kanan/dextra secara fisiologis terbagi menjadi dua bagian yaitu lobus kuadratus dan lobus kaudarus
-         Lobus kuadratus terletak diantara fossa vesika fellea dan fissura lig.teres
-         Lobus kaudatus terletak diantara vena cava inferior dan issura ligamentum venosum
-         Terhubung dengan kandung empedu tempat penyimpanan getah empedu yang digunakan untuk mencerna lemak
-         Darah yang menuju ke heapr berasal dari arteri hepatika dan keluar dari hepar melalui vena porta

Fisiologi Hepar
Hepar mempunyai fungsi antara lain
-         Menyimpan zat makanan yang diabsorbsi dari usus, dan dikeluarkan sesuai kebutuhan jaringan
-         Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu dan urine
-         Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen
-         Mensekresi getah empedu
-         Pembentukan ureum, yang merupakan sisa dari asam amino
-         Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air


Metabolisme Bilirubin
  1. Sel darah merah yang sudah beredar didalam tubuh selama rata-rata 120 hari mengalami kematian sel, dan hemoglobin terpecah menjadi heme dan globin
  2. Globin dimanfaatkan kembali oleh tubuh, sedangkan heme berubah menjadi biliverdin
  3.  Biliverdin berubah menjadi bilirubin indirect/bilirubin bebas
  4. Bilirubin bebas masuk ke dalam hepar, dan berikatan dengan albumin menjadi bilirubin direct atau bilirubin terkonjugasi
  5. Bilirubin direct dikeluarkan dari hepar melalu saluran empedu
  6. Bilirubin direct masuk ke dalam usus dan diubah oleh kerja bakteri menjadi urobilinogen
  7. Sebagian urobilinogen berada di usus, sedangkan sebagian lainnya diserap kembali ke dalam aliran darah dan menuju ke ginjal
  8. Urobilinogen yang teroksidasi di usus berubah benjadi sterkobilin yang membuat warna feses, dan uroblilnogen yang teroksidasi dalam ginjal berubah menjadi urobilin


Senin, 23 Januari 2012

SISTEM MUSKULOSKELETAL


SISTEM MUSKULOSKLETAL
Fungsi umum kerangka (skeletal) :
-         Menahan seluruh bagian badan supaya tidak rubuh
-         Melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung dan paru
-         Tempat melekatnya otot dan pergerakan tubuh dengan perantara otot
-         Tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
-         Memberikan bentuk pada tubuh

Fungsi umum otot kerangka/otot lurik
            Sebagai alat gerak aktif dan memelihara sikap tubuh

SKELETAL/TULANG
  1. Tulang kepala (cranialis)
-         Tulang otak 8 buah (seperti os frontalis, oksipitalis)
-         Tulang wajah 14 buah (seperti os nasalis, os mandibularis)

  1. Tulang belakang (columna vertebralis)
-         Vertebra servicalis (7 ruas)
-         Vertebra torakalis (12 ruas)
-         Vertebra lumbalis (5 ruas)
-         Vertebra sakralis (5 ruas)
-         Vertebra koksigealis (4 ruas)

  1. Kerangka dada (thoraks)
-         Os sternum (tulang dada)
-         Os costa (terdiri dari costa vera, costa spuria, costa fluituantes)

  1. Kerangka panggul (coxae)
-         Os ileum
-         Os pubis
-         Os ischium

  1. Ekstremitas superior (anggota gerak atas)
-         Os scapula (tulang selangka)
-         Os clavicula (tulang belikat)
-         Os humerus (tulang lengan)
-         Os ulna (tulang hasta)
-         Os radius (tulang pengupil)
-         Os carpalia (pergelangan tangan)
-         Os metacarpal (telapak tangan)
-         Os falangus (tulang jari tangan)

  1. Ekstremitas Inferior (anggota gerak bawah)
-         Os Femoris (tulang paha)
-         Os Patella (tempurung lutut)
-         Os Tibia
-         Os Tarsalia
-         Metatarsal
-         Phalanx

Anatomi Tulang Panjang
Tulang panjang terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
-         Epifise, pada bagian ujung
-         Diafise, pada bagian tengah. Pada diafise terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas osteoklas(perombak tulang)
-         Discus epiphysealis (cakram epifise/epiphyseal line). Cakram ini kaya akan aosteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi badan



OTOT KERANGKA
Menurut pekerjaannya, otot kerangka dibagi menjadi :
  1. Otot sinergis, otot yang bekerja bersama-sama.Contoh otot intercostalis internus dan otot intercostalis eksternus sama-sama berkontraksi untuk mengangkat kosta waktu inspirasi

  1. Otot antagonis, otot yang kerjanya berlawanan. Contoh otot bicep berkontraksi dan trisep relaksasi waktu tangan menekuk

  1. Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh. Contoh muskulus (otot) coracobrakialis yang berfungsi mengangkat tangan

  1. Otot Adduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh. Contoh musculus pectoralis mayor yang berfungsi merapatkan lengan ke dalam

  1. Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi

  1. Otot ekstensor, yaitu otot yang meluruskan kembali sendi tulang kekedudukan semula

  1. Otot pronator, ketika ulna dan radialis dalam keadaan sejajar

  1. Otot supinator, ketika ulna dan radialis dalam keadaan menyilang

  1. eksorotasi

  1. endorotasi




SISTEM URINARIUS

SISTEM URINARIUS

Sistem urinarius adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang msih dipergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak diperlukan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih)

Sistem urinarius terdiri dari
  1. Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar eksokrin yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III. Bentuk ginjal sperti biji kacang, berjumlah dua buah kanan dan kiri dengan ginjal kiri lebih besar
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteri renalis. Ginjal mendapat persarafan dari fleksus renalis.
Ginjal terdiri dari korteks di lapisan luar dan medulla di bagian dalam. Medulla berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Renal piramid terdiri dari tubulus nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal (tubulus contortus proximalis) ansa henle, tubulus distal (tubulus contortus distalis), dan tubulus uribarius (papila vateri)
Ginjal mempunyai fungsi antara lain :
a.       Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh
b.      Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion yang optimual dalam plasma (keseimbangan elektrolit)
c.       Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh
d.      Ekskresi sisa hasil metabolisme (ureum, asam urat, kreatinin), zat-zat toksik, obat-obatan, sisa metabolisme hemoglobin, dan bahan kimia asing
e.       Pungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal mensekresi hormon renin dan dihidroksi kolekalsiferon (vitamin D aktif)

  1. Ureter
-         Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing tersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesica urinaria)
-         Panjang 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm
-         Menimbulkan gerakan peristaltik tiap 5 menit yang mendorong air kemih masuk ke vesica urinaria

  1. Vesica Urinaria (kandung kemih/bladder)
-         Dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul
-         Terdiri dari fundus, korpus dan verteks
-         Lapisan otot polos yang tersusun dan saling berkaitan dan disebut m.destrusor vesikae

  1. Uretra
-         Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar
-         Uretra laki-laki memiliki panjang 20 cm, terdiri dari :
                                                               i.      Uretra prostatia
                                                             ii.      Uretra membranosa
                                                            iii.      Uretra kavernosa
-         Uretra wanita memiliki panjang 3-4 cm

Proses Pembentukan urine
  1. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus yang mrupakan cabang terkecil pembuluh darah di gainjal. Filtrasi adalah proses masuknya air dan partikel kecil yang terlarut (glukosa, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat,dll) dalam plasma masuk ke dalam capsula bowman yang diteruskan ke tubulus ginjal
  1. Proses Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat dan ion bikarbonat yang terjadi pada tubulus kontortus proximal. Proses pada tubulus kontortus proximal berlangsung secar pasif. Pada tubulus kontortus distalis terjadi penyerapan kembali natrium dan ion bikarbonat. Penyerapan ini berlangsung secara aktif
  1. Proses sekresi
Setelah terjadi penyerapan ditubulus, urine diteruskan ke piala (pelvis) ginjal dan diteruskan ke ureter masuk ke vsica urinaria

Proses Berkemih
            Proses berkemih terjadi bila vesica urinaria sudah penuh dan mengalami destensi. Urine ±250 cc sudah cukup untuk merangasang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi refleks kontraksi dinding kandung kemih dan pada saat yang sama terjadi relaksasi sfingter internus, segera diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus, akhirnya terjadi pengosongan vesica urinaria.
            Refleks berkemih adalah refleks medula spinalis yang seluruhnya bersifat autonomik, tetapi dapat dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak

SISTEM REPRODUKSI

SISTEM REPRODUKSI
Organ Reproduksi Wanita
-         Organ reproduksi terdapat pada rongga pelvis
-         Dibentuk oleh os ischium dan os pubis pada sisi samping dan depan
-         Dibentuk oleh os sacrum dan os coccigeus di sisi belakang
-         Genitalia luar (eksterna) terdiri dari ;
a.       Tundun (mons veneris)
b.      Labia mayora
c.       Labia minora
d.      Klitoris
e.       Vestibulum. Pd vestibulum terdapat muara-muara dari introitus nagina, uretra , kelenjar bartolin, kelenjar skene kiri dan kanan
f.        Himen (selapur dara)
g.       Perineum

-         Genitalia dalam (interna)
a.       Vagina
§         Berbentuk tabung yang dialiri banyak pembuluh darah dan seraput saraf
§         Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus
§         Panjang dari vestibulum sampai sampai uterus 7,5 cm
b.      Uterus
§         Terdiri dari :
i.                     Fundus uterus yang terletak diantara kedua pangkal saluran telur
ii.                   Korpus uteri yang berfungsi sebagai tempat janin berkembang
iii.                  Serviks uteri yang berhubungan dengan vagina
§         Dinding uterus terdiri dari
i.          Endometrium merupakan bagian yang terdiri dari epitel, jaringan, dan pembuluh darah yang memiliki arti penting dalam siklus haid
ii.          Miometrium merupakan lapisan otot polos
iv.                 Lapisan serosa (peritoneum viseral) terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus
c.       Ovarium
§         Berbentuk buah kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus
§         Terdapat folikel yang berkembang tiap bulan dan ovum dilepaskan yang disebut ovulasi
§         Mempunyai tiga fungsi yaitu:
i.                     Memproduksi ovum
ii.                   Membentuk hormon estrogen
iii.                  Memproduksi hormon progesteron
§         Menghasilkan hormon progesteron dan estrogen yang mempengaruhi kerja dan menentukan sifat kewanitaan, seperti pinggul dan payudara membesar
d.      Tuba falopii
§         Berada dilateral kanan dan kiri uterus
§         Panjang sekitar 2 cm diameter 3-8 mm
§         Terdiri atas :
i.                     Pars interstitialis bagian yang terdapat di dinding uterus
ii.                   Pars ismus bagian yang tersempit
iii.                  Pars ampularis tempat konsepsi atau bertemunya ovum dan sperma
iv.                 Infundibulum, mempunyai fimbria untuk menangkap ovum


SIKLUS MENSTRUASI
  1. Ovarium
    1. Fase Folikular
Fase dimulainya perkembangan folikel akibat dari stimulasi hormon FSH (folicullar Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormone) sampai terjadi pelepasan ovum matang (ovulasi). Pada fase ini kadar LH dan FSH meningkat, dan kadar LH mencapai puncaknya saat terjadi ovulasi
    1. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi, dengan ciri terbentuknya korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron dan estrogen yang kerjanya mempengaruhi endometrium. Setelah 12 hari, korpus luteum akan berdegenerasi menjadi korpus albicans dan hormon progesteron dan esterogen akan rendah
  1. Endometrium
    1. Fase Proliferasi
Fase ini dimulai sesaat setelah fase menstruasi dimana endometrium hanya selapis tipis. Karena estrogen yang dikeluarkan oleh ovarium, pada fase ini endometrium menebal
    1. Fase Sekretorik
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan terbentuknya korpus luteum. Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum menyebabkan pembuluh darah pada endometrium makin berkelok-kelok dan lapisan endometrium makin kuat
    1. Fase Menstruasi
Fase ini terjadi karena turunnya kadar hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan runtuhnya dinding endometrium. Pada menstruasi normal, perdarahan terjadi dalam waktu 2-6 hari dengan interval 2-35 hari dan volume darah yang hilang sekitar 30-60 ml per siklus menstruasi


ORGAN REPRODUKSI PRIA
Alat kelamin pria terdiri atas 3 bagian yaitu :
  1. Kelenjar, yang termasuk diantaranya :
    1. Testis
-         Merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa (sperma) terbentuk
-         Menghasilkan hormon testosterone yang berfungsi menentukan sifat kejantanan sperti tumbuh jenggot, suara membesar
-         Berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah
    1. Vesica Seminalis
-         Merupakan kelenjar berbentuk kantong yang seperti huruf S berlbelok-belok
-         Mengeluarkan cairan yang disebut semen untuk cairan pelindung bagi spermatozoa
    1. Prostat
-         Terletak dibawah vesica urinaria, sebesar buah kenari
-         Terdiri dari empat lobus yaitu lobus posterior, lateral, anterior, dan medial
-         Menghasilkan cairan alkalis yang berfungsi melindungi sperma
    1. Kelenjar bulbouretralis
-         Terletak dibawah kelenjar prostat
-         Mempunyai fungsi yang hampir sama dengan prostat

  1. Kelenjar duktuli, yang termasuk diantaranya :
    1. Epididimis
-         Saluran halus disepanjang atas tepi dan belakang dari testis
-         Berfungsi sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum ejakulasi, dan memproduksi semen. Semen terdiri dari cairan vesika seminalis, prostat, dan sperma yang dikeluarkan setiap ejakulasi
    1. Duktus Deferens
-         Merupakan kelanjutan dari epdidimis dan bermuara di prostat.
    1. Uretra
-         Merupakan saluran ejakulasi sekaligus saluran kemih pada pria. Pengeluaran urine dan semen tidak bersamaan karena diatur oleh prostat

  1. Bangun Penyambung
    1. Skrotum, merupakan kantung tempat testis tersimpan
    2. Penis
    3. Feniculus spermatikum

SISTEM ENDOKRIN


SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan tanpa melewati duktus atau saluran. Hasil sekresin kelenjar endokrin disebut hormon. Kelenjat endokrin menghasilkan satu atau beberapa macam hormon. Dalam keadaan fisiologis hormon memiliki pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnya, mekanisme ini disebut sistem umpan balik negatif. 

  1. Kelenjar Hipofise
 Berada di dasar otak. Hormon yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja hormon lainnya.. Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus.
  1. Lobus Anterior (adinohipofise). Menghasilkan hormon :
    1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
    2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan jelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin
    3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalm menghasilkan kortisol
    4. Hormon gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormon (FSH) yang merangsang perkembangan folikel de graff dalm ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis
    5. Luteinizing Hormon (LH) mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis
    6. Institial Cell Stimulating Hormon (ICSH)

  1. Lobus Posterior (neurohipofise). Menghasilkan hormon
    1. Hormon antideuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal, membuat kontraksi otot polos. ADH disebut hormo pituitrin
    2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus waktu melahirkan dan mengeluarkan air susu

  1. Kelenjar Tiroid
Terdiri dari dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakhea,terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Mekanisme kerja kelenjar tiroid dipengaruhi oleh hormon tirotropik dari kelenjar hipofise. Kelenjar tiroid dengan bantuan dari iodium menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan fisik dan mental pada anak.
            Kelainan tiroid dapat meliputi :
1.      Hipertropi atau hiperplasia funsional :
a.       Struma difusa toksis, dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah (disebut juga hipertiroid)
Memiliki gejala metabolisme meningkat, suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik
b.      Struma difusa nontoksik, salah satu penyebabnya karena kekurangan iodium
2.      Hipotiroid, yaitu kurangnya hormon tiroid dalam jaringan. Hipotiroid dapat menyebabkan terjadinya
a.       Kretinismus. Terjadi pada anak dengan ciri lidah tampak tebal, mata besar, suara serak, kulit tebal. Ekspresi seperti orang bodoh
b.      Miksedema yaitu metabolismenya mundur, badan makin berat, cara berpikir dan bergerak lambat, rambut rontok, suhu tubuh menurun, denyut nadi melambat

  1. Kelenjar Paratiroid
Terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan dan terletak dibelakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin dan kalsitonin. Hormon paratiroksin berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Hormon paratiroksin akan meningkat apabila kadar kalsium dalam plasma menurun. 
            Fungsi kelenjar paratiroid yaitu
1.      Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam darah
2.      Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
3.      Mempercepat kalsium di intestin
4.      Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorbsi tulang sehinggga menambah kalsium dalam darah
5.      Menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran sel

Fungsi hormon kalsitonin yaitu
1.      Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorbsi tulang
2.      Menghambat pelepasan kalsium dari tulang

Fungsi ion kalsium yaitu
1.      Penting dalam intersel dan ekstrasel
2.      Komponen utama dalam tulang
3.      Penting dalam pembekuan darah dan sistem enzim
4.      Pelepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otot
5.      Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan hipokalsemia yang menimbulkan epilepsi dan tetani

Hipoparatiroidisme yaitu suatu keadaan dimana kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroksin sehingga kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda khas beberapa bagian tulang keropos. Hipoparatiroid juga dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal
Hiperparatiroid yaitu keadaan dimana kadar hormon paratiroksin dalam darah sedikit, sehingga kalsium dalam darah berkurang dan menyebabkan tetani atau kejang.

  1. Kelenjar Timus
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun
Fungsi hormon kelenjar timus yaitu
1.      Mengaktifkan pertumbuhan badan
2.      Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin

  1. Kelenjar Suprarenal
Terletak pada bagian atas dari ginjal kanan dan kiri berjumlah dua buah. Kelenjar suprarenal terdiri dari dua bagian yaitu :
    1. Bagian luar berwarna kekuningan disebut korteks. Menghasilkan hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron.

Fungsi korteks adrenal antara lain :
a.       Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam
b.      Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein
c.       Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Hipofungsi dari hormon di korteks adrenal menyebabkan penyakit addison dengan gejala pasien menjadi kurus dan nampak sakit. Selain ktu hipofungsi dapat menyebabkan ginjal gagal mengatur penyimpanan natrium
Hiperfungsi dari hormon di korteks adrenal menyebabkan sindrom cushing, hiperaldosteron, dan sindrom androgenital maskulin pada wanita, feminisasi pada laki-laki

    1. Bagian dalam disebut medula. Menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin)

Fungsi medula adrenal antara lain :
a.       Vasokonstriksi pembuluh darah perifer
b.      Relaksasi bronkus
c.       Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil

  1. Kelenjar Pienalis
Terletak di dalam otak (ventrikel) berbentuk kecil merah seperti cemar. Fungsinya belum diketahui secara jelas. Menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin

  1. Kelenjar Pankreatika
Kelenjar ini terletak di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II. Terdiri dari sel alfa yang menghasilkan hormon glakugon dan sel beta yang menghasilkan hormon insulin
           
Pengaturan insulin dan glukagon
            Pada waktu seseorang selesai makan dan kadar glukosa dalam darah tinggi, sekresi insulin meningkat sehingga meningkatkan penyimpanan dalam hati dan meningkatkan metabolisme glukosa dalam otot dan meningkatkan transport glukosa. Sedangkan pada saat seseorang merasa lapar dan kadar glukosa dalam darah rendah, sekresi glukagon meningkat
            Kelebihan kadar insulin menyebabkhan keadaan hipoglikemi, dan kekurangan kadar insulin menyebabkan hiperglikemi atau diabetes mellitus