Senin, 23 Januari 2012

SISTEM ENDOKRIN


SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan tanpa melewati duktus atau saluran. Hasil sekresin kelenjar endokrin disebut hormon. Kelenjat endokrin menghasilkan satu atau beberapa macam hormon. Dalam keadaan fisiologis hormon memiliki pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnya, mekanisme ini disebut sistem umpan balik negatif. 

  1. Kelenjar Hipofise
 Berada di dasar otak. Hormon yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja hormon lainnya.. Kelenjar hipofise terdiri dari dua lobus.
  1. Lobus Anterior (adinohipofise). Menghasilkan hormon :
    1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
    2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan jelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin
    3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalm menghasilkan kortisol
    4. Hormon gonadotropik berasal dari follicle stimulating hormon (FSH) yang merangsang perkembangan folikel de graff dalm ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis
    5. Luteinizing Hormon (LH) mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis
    6. Institial Cell Stimulating Hormon (ICSH)

  1. Lobus Posterior (neurohipofise). Menghasilkan hormon
    1. Hormon antideuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal, membuat kontraksi otot polos. ADH disebut hormo pituitrin
    2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus waktu melahirkan dan mengeluarkan air susu

  1. Kelenjar Tiroid
Terdiri dari dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakhea,terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Mekanisme kerja kelenjar tiroid dipengaruhi oleh hormon tirotropik dari kelenjar hipofise. Kelenjar tiroid dengan bantuan dari iodium menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan fisik dan mental pada anak.
            Kelainan tiroid dapat meliputi :
1.      Hipertropi atau hiperplasia funsional :
a.       Struma difusa toksis, dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah (disebut juga hipertiroid)
Memiliki gejala metabolisme meningkat, suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik
b.      Struma difusa nontoksik, salah satu penyebabnya karena kekurangan iodium
2.      Hipotiroid, yaitu kurangnya hormon tiroid dalam jaringan. Hipotiroid dapat menyebabkan terjadinya
a.       Kretinismus. Terjadi pada anak dengan ciri lidah tampak tebal, mata besar, suara serak, kulit tebal. Ekspresi seperti orang bodoh
b.      Miksedema yaitu metabolismenya mundur, badan makin berat, cara berpikir dan bergerak lambat, rambut rontok, suhu tubuh menurun, denyut nadi melambat

  1. Kelenjar Paratiroid
Terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan dan terletak dibelakang kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroksin dan kalsitonin. Hormon paratiroksin berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Hormon paratiroksin akan meningkat apabila kadar kalsium dalam plasma menurun. 
            Fungsi kelenjar paratiroid yaitu
1.      Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam darah
2.      Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
3.      Mempercepat kalsium di intestin
4.      Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorbsi tulang sehinggga menambah kalsium dalam darah
5.      Menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran sel

Fungsi hormon kalsitonin yaitu
1.      Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorbsi tulang
2.      Menghambat pelepasan kalsium dari tulang

Fungsi ion kalsium yaitu
1.      Penting dalam intersel dan ekstrasel
2.      Komponen utama dalam tulang
3.      Penting dalam pembekuan darah dan sistem enzim
4.      Pelepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel dan kontraksi otot
5.      Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan hipokalsemia yang menimbulkan epilepsi dan tetani

Hipoparatiroidisme yaitu suatu keadaan dimana kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroksin sehingga kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda khas beberapa bagian tulang keropos. Hipoparatiroid juga dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal
Hiperparatiroid yaitu keadaan dimana kadar hormon paratiroksin dalam darah sedikit, sehingga kalsium dalam darah berkurang dan menyebabkan tetani atau kejang.

  1. Kelenjar Timus
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun
Fungsi hormon kelenjar timus yaitu
1.      Mengaktifkan pertumbuhan badan
2.      Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin

  1. Kelenjar Suprarenal
Terletak pada bagian atas dari ginjal kanan dan kiri berjumlah dua buah. Kelenjar suprarenal terdiri dari dua bagian yaitu :
    1. Bagian luar berwarna kekuningan disebut korteks. Menghasilkan hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron.

Fungsi korteks adrenal antara lain :
a.       Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam
b.      Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein
c.       Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Hipofungsi dari hormon di korteks adrenal menyebabkan penyakit addison dengan gejala pasien menjadi kurus dan nampak sakit. Selain ktu hipofungsi dapat menyebabkan ginjal gagal mengatur penyimpanan natrium
Hiperfungsi dari hormon di korteks adrenal menyebabkan sindrom cushing, hiperaldosteron, dan sindrom androgenital maskulin pada wanita, feminisasi pada laki-laki

    1. Bagian dalam disebut medula. Menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin)

Fungsi medula adrenal antara lain :
a.       Vasokonstriksi pembuluh darah perifer
b.      Relaksasi bronkus
c.       Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil

  1. Kelenjar Pienalis
Terletak di dalam otak (ventrikel) berbentuk kecil merah seperti cemar. Fungsinya belum diketahui secara jelas. Menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin

  1. Kelenjar Pankreatika
Kelenjar ini terletak di belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II. Terdiri dari sel alfa yang menghasilkan hormon glakugon dan sel beta yang menghasilkan hormon insulin
           
Pengaturan insulin dan glukagon
            Pada waktu seseorang selesai makan dan kadar glukosa dalam darah tinggi, sekresi insulin meningkat sehingga meningkatkan penyimpanan dalam hati dan meningkatkan metabolisme glukosa dalam otot dan meningkatkan transport glukosa. Sedangkan pada saat seseorang merasa lapar dan kadar glukosa dalam darah rendah, sekresi glukagon meningkat
            Kelebihan kadar insulin menyebabkhan keadaan hipoglikemi, dan kekurangan kadar insulin menyebabkan hiperglikemi atau diabetes mellitus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar